Rembulan Gagal Bersinar

Kala itu Lestari pulang dengan perasaan kacau tanpa kepastian. Ada sesak terselip dalam duka hati yang mendalam. Tapi siapa yang pernah bisa memahami perasaan yang senantiasa tersembunyi, berselimut sepi.
Dia banting pintu pagar yang menghalanginya leluasa masuk halaman sempit ruang kost dihadapannya. Tak peduli semua mata menatap tajam tertuju padanya. Dia hempaskan tubuhnya disofa lusuh yang ada di sudut ruangan dg penuh penuh buku berserakan di sana sini. "Ah ..... males betul rasanya hari ini " gumamnya lirih. "Ada apa Tari...?" Tegur Lisa sedikit cemas. Lestari sama sekali tak pedulikan sekelilingnya. Bahkan abaikan Lisa sahabat terbaiknya. Entah apa yang terjadi. Seharian Lestari pergi, pulang pulang dengan wajah kacau, penampilan lusuh tanpa aura ceria yang biasa terpancar diwajahnya.
Lisa, Denis, Aulia dan Santi yang kebetulan berada di ruang tamu kost kosan merasa heran dengan keadaan sahabatnya yang nampak tidak seperti biasanya.
Lestari adalah sosok mahasiswi aktif, ceria, pintar, cantik dan penuh semangat. Tapi entah mengapa akhir akhir ini dia tampak muram dan tak bergairah. Lisa adalah sahabat setianya yang senantiasa dekat dengan Lestari bahkan tak tahu tentang apa yang terjadi hingga Lestari berubah sederastis itu.
Sore itu Lisa mencoba mendekati Lestari yang sudah satu jam duduk di meja Computer tanpa menyentuh Mous sedikitpun. Tatapannya kosong ke layar Computer yang sekilas nampak gambar layar Destopnya. " Tari...." Sapa Lisa memecahkan keheningan suasana . Lestari tampak terkejut. Sama sekali tak ia sadari kedatangan Lisa didekatnya. Dia palingkan muka berusaha menyembunyikan kesedihan yang tergambar dari rona wajahnya yang Gloing. "Tari, kamu kenapaaa....? ayo dong cerita. Masak kau gitu sama aku. Kitakan sudah kayak saudara .... Cerita doooong.... Jangan pernah sembunyikan kesedihanmu sendiri berlarut larut gitu. Masak dak percaya aku. Atau kau dah tak butuh aku lagi untuk curhatan gituuu... Ayo dooong... Jangan bikin aku penasaran gitu " celoteh Lisa penuh harap agar sahabatnya mau membuka kisah sedihnya. Namun bujukan Lisa rupanya sia sia belaka. bukannya buka mulut malah dia beranjak pergi merebahkan tubuhnya ditempat tidur dengan posisi telungkup. Terdengar isak tangisnya memecah keheningan. Lisa pun menyusul Lestari. Dibelainya lembut rambutnya yang tergerai panjang menjuntai dan berbisik " Ayolah Tariii ... aku siap kog menjadi pendengar yang baik, dan Sweeer... dijamin 1.000 % takkan bocor. Karena akukan pakek Aqua Prof.... hihihi " Lisa mencoba berkelakar untuk menghapus kesedihan Lestari.
Lestari membalikkan tubuhnya. Sontak Lisa kaget setengah mati." Apa Yang terjadi Tari ? Serius.... aku tak pernah melihat kamu seperti ini. Ayolaaah ..... " Wajah cantik itu tak bersesi sama sekali. Pucat dan diwarnai aura keputusaan. Lisa iba melihat sahabatnya yang begitu tak berdaya. " Coba katakan padaku. Apa Boy berulah lagi ? Tariiiiii.... aku ini sahabatmu, saudaramu. cobalah percaya sedikiiit saja padaku. jika kau terluka, aku pun merasakan sakit yang sama Tari. Aku sudah seringkali ingatkan padamu, Boy itu bajingan !!! Masih saja kau percaya mulut buaya itu" seru lisa. Tangis Lestari semakin pecah. dia membenturkan kepalanya ke dinding yang langsung ditahan oleh Lisa. " Jangan bodoh, kau hanya menyakiti dirimu. Apa perluuu ??? Sudahlah, lupakan sibangsat itu. Fokos pada Kuliahmu. Kasihan Bokap Nyokap lho di kampung, mati matian biayain lho jauh jauh dengan duit yang nggak sedikit, nyatanya lho malah gini... ah BUSYEEET... !!!" Lisa nampak geram. Lestari peluk erat tubuh Lisa yang sedikit gempal dan berkata " Hancur Lis ... Hancur Sudah. tabungan aku dibawa kabur sama si Boy bersama dengan Hesti. Padahal itu Uang ujian aku bulan depan. Mana Gue ... ah Sudahlah... pokoknya tutup dah semua. Dah tak ada lagi yang biasa gue harapkan dari si bangsat itu, dan tak ada lagi yang perlu diceritakan" tuturnya penuh emosi. Diapun sembunyikan wajahnya di bawah bantal dan tak lagi ngin diganggu. Lisa pun keluar dan hanya bisa menerka nerka apa yang terjadi pada Lestari. Rasa sedih, marah dan kecewa juga dia rasankan, seperti halnya perasaan yang dirasakan oleh Lestari sahabatnya.
By : Mila Jamila
Posting Komentar untuk "Rembulan Gagal Bersinar "